SAWAHLUNTO - Bekerja sama dengan pihak kecamatan, Desa Kolok Nan Tuo
Kecamatan Barangin Sawahlunto, melakukan penelusuran ke kawasan Ngalau
Bunian, yang dinilai memiliki potensi
untuk diapungkan sebagai kawasan wisata.
Kawasan yang berada tiga kilometer dari kantor desa tersebut, terhampar di atas lahan seluas 5 hektar itu, memiliki potensi kandungan wisata berupa gua, dengan keindahan yang mempesona.
Dari cerita turun temurun, gua Ngalau Bunian dikabarkan tembus hingga ke Lintau Kabupaten Tanahdatar. Hanya saja, dalam beberapa waktu terakhir belum ada warga yang melakukan perjalanan hingga menembus daerah tetangga itu.
“Cerita nenek moyang, kawasan Ngalau Bunian ini dulunya kerajaan, yang dibuktikan dengan bukti yang masih tertinggal dalam gua ini,” ungkap Kepala Desa Kolok Nan Tuo, Sukriadi Mukri awal pekan ini.
Pria yang pernah dipercaya sebagai Ketua PWI Kota Bukittinggi mengatakan, dalam gua Ngalau Bunian itu terdapat kursi, meja, kamar peristirahatan, canang, dapur, ruang tamu, yang semuanya terbuat dari batu.
Bahkan, di dalamnya juga terdapat ruang berupa kamar mandi, aliran air dengan ikan yang beragam ukuran. Hanya saja, masyarakat yang masuk ke dalamnya tidak mau membawa ikan tersebut keluar dari Ngalau.
Dalam kunjungan yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Barangin bersama warga Kolok Nan Tuo, pekan lalu, rombongan menemukan ikan yang besarnya dari selebar tiga jari manusia hingga sebesar paha orang dewasa.
Kawasan Ngalau Bunian Kolok Nan Tuo sebenarnya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan motor trail. Hanya saja, jalan yang belum teraspal tersebut tidak bisa dilalui ketika hujan tiba.
“Kalau hujan, jalan ini tidak bisa dilalui dengan kendaraan. Sebab, lumpurnya akan tebal. Makanya, kunjungan yang kami lakukan hanya dengan berjalan kaki,” ungkap pria yang akrab disapa Adek Rosi tersebut.
Sekretaris Kecamatan Barangin Sawahlunto, Subandi yang ikut memimpin rombongan ke Ngalau Bunian mengakui keindahan yang dimiliki kawasan tersebut. Baginya, Ngalau Bunian sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Menurut Subandi, dalam tahun 2015 akan dilaksanakan pembangunan jalan menuju kawasan tersebut. Setidaknya terdapat anggaran sebesar Rp600 juta untuk fasilitas jalan menuju Ngalau Bunian.
“Mudah-mudahan dengan pembangunan fasilitas jalan, akan dapat membantu pengembangan kawasan Ngalau Bunian menjadi kawasan wisata, yang tentunya diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Warga Kolok Nan Tuo sendiri berharap, kawasan ngalau Bunian dapat dijadikan kawasan agrowisata. Dimana, kawasan Ngalau Bunian yang masih terbilang perawan tersebut, ditanami dengan beragam pohon buah.
Untuk masuk ke kawasan Ngalau Bunian, nantinya juga tidak langsung ditembus dengan kendaraan roda empat. Namun lebih mengedepankan jalan setapak, sehingga wisatawan yang datang melintasi kawasan agrowisata yang akan dibangun.
“Itu rencana kami, mudah-mudahan pemerintah kota dapat memdukung pengembangan kawasan Ngalau Bunian ini untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata,” tambah Adek Rosi.(Humas Pemko Sawahlunto)
untuk diapungkan sebagai kawasan wisata.
Kawasan yang berada tiga kilometer dari kantor desa tersebut, terhampar di atas lahan seluas 5 hektar itu, memiliki potensi kandungan wisata berupa gua, dengan keindahan yang mempesona.
Dari cerita turun temurun, gua Ngalau Bunian dikabarkan tembus hingga ke Lintau Kabupaten Tanahdatar. Hanya saja, dalam beberapa waktu terakhir belum ada warga yang melakukan perjalanan hingga menembus daerah tetangga itu.
“Cerita nenek moyang, kawasan Ngalau Bunian ini dulunya kerajaan, yang dibuktikan dengan bukti yang masih tertinggal dalam gua ini,” ungkap Kepala Desa Kolok Nan Tuo, Sukriadi Mukri awal pekan ini.
Pria yang pernah dipercaya sebagai Ketua PWI Kota Bukittinggi mengatakan, dalam gua Ngalau Bunian itu terdapat kursi, meja, kamar peristirahatan, canang, dapur, ruang tamu, yang semuanya terbuat dari batu.
Bahkan, di dalamnya juga terdapat ruang berupa kamar mandi, aliran air dengan ikan yang beragam ukuran. Hanya saja, masyarakat yang masuk ke dalamnya tidak mau membawa ikan tersebut keluar dari Ngalau.
Dalam kunjungan yang dilakukan Pemerintah Kecamatan Barangin bersama warga Kolok Nan Tuo, pekan lalu, rombongan menemukan ikan yang besarnya dari selebar tiga jari manusia hingga sebesar paha orang dewasa.
Kawasan Ngalau Bunian Kolok Nan Tuo sebenarnya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan motor trail. Hanya saja, jalan yang belum teraspal tersebut tidak bisa dilalui ketika hujan tiba.
“Kalau hujan, jalan ini tidak bisa dilalui dengan kendaraan. Sebab, lumpurnya akan tebal. Makanya, kunjungan yang kami lakukan hanya dengan berjalan kaki,” ungkap pria yang akrab disapa Adek Rosi tersebut.
Sekretaris Kecamatan Barangin Sawahlunto, Subandi yang ikut memimpin rombongan ke Ngalau Bunian mengakui keindahan yang dimiliki kawasan tersebut. Baginya, Ngalau Bunian sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Menurut Subandi, dalam tahun 2015 akan dilaksanakan pembangunan jalan menuju kawasan tersebut. Setidaknya terdapat anggaran sebesar Rp600 juta untuk fasilitas jalan menuju Ngalau Bunian.
“Mudah-mudahan dengan pembangunan fasilitas jalan, akan dapat membantu pengembangan kawasan Ngalau Bunian menjadi kawasan wisata, yang tentunya diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Warga Kolok Nan Tuo sendiri berharap, kawasan ngalau Bunian dapat dijadikan kawasan agrowisata. Dimana, kawasan Ngalau Bunian yang masih terbilang perawan tersebut, ditanami dengan beragam pohon buah.
Untuk masuk ke kawasan Ngalau Bunian, nantinya juga tidak langsung ditembus dengan kendaraan roda empat. Namun lebih mengedepankan jalan setapak, sehingga wisatawan yang datang melintasi kawasan agrowisata yang akan dibangun.
“Itu rencana kami, mudah-mudahan pemerintah kota dapat memdukung pengembangan kawasan Ngalau Bunian ini untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata,” tambah Adek Rosi.(Humas Pemko Sawahlunto)
Posting Komentar