SAWAHLUNTO – Puluhan komedian, musisi dan mantan atlet papan atas
Indonesia akan mendeklarasikan organisasi yang mereka namai KOMANDO, di
kawasan Puncak Cemara Kota Sawahlunto, Minggu (15/2) akhir pekan ini.
Deklarasi yang ditandai dengan pemasangan pemasangan gembok kesetiaan tersebut, akan dilangsungkan setidaknya 25 anggota KOMANDO, di antaranya komedian Komeng, Riko Ceper, Caisar Aditya Putra, mantan atlet bulutangkis Taufik Hidayat. Selain itu juga bakal hadir Rajasa Ikmal Tobing, Tazul Arifin, Wahyu Septiani, Suryo Agung Wibowo, Krisna Bayu, Leo Saputra Jacob, Sidhan Rusmaindarsah, Rizki Maulana, Bedu, dan lainnya.
Deklarasi yang ditandai dengan pemasangan pemasangan gembok kesetiaan tersebut, akan dilangsungkan setidaknya 25 anggota KOMANDO, di antaranya komedian Komeng, Riko Ceper, Caisar Aditya Putra, mantan atlet bulutangkis Taufik Hidayat. Selain itu juga bakal hadir Rajasa Ikmal Tobing, Tazul Arifin, Wahyu Septiani, Suryo Agung Wibowo, Krisna Bayu, Leo Saputra Jacob, Sidhan Rusmaindarsah, Rizki Maulana, Bedu, dan lainnya.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf
mengatakan kedatangan rombongan KOMANDO tersebut, tanpa didukung
pendanaan untuk uang saku mereka. Namun, dilatarbelakangi dengan unsur
kedekatan silaturrahmi semata. “Kita hanya membantu akomodasi saja.
Kalau mendatangkannya dilakukan secara profesional, kita tidak sanggup,
sebab akan membutuhkan dana yang besar,” ujar Bapak beranak tiga
kelahiran 11 Mei 1970 itu. Bersedianya para komedian, musisi dan mantan
atlet nasional itu ke Sawahlunto, tidak terlepas dari peran Ali Yusuf
yang menjadi bagian dari KOMANDO itu sendiri. Dalam pembentukan
organisasi tersebut, Ali Yusuf dipercaya menjadi salah seorang
pembinanya.
Kehadiran komedian, musisi dan para
mantan atlet tersebut, akan memeriahkan peresmian kawasan wisata Puncak
Cemara, yang kini telah ditata dengan rapi, dan menyajikan keindahan
pemandangan pusat kota Sawahlunto dari ketinggian. “25 anggota KOMANDO
akan mengikrarkan janji mereka untuk setia memajukan organisasi
tersebut, dengan sebuah gembok di monumen kesetiaan, yang ada di salah
satu sisi kawasan wisata Puncak Cemara,” ungkap Ali Yusuf.
Terkait dengan monumen kesetiaan
sendiri, Ali Yusuf mengatakan, merupakan bagian dari upaya pemerintah
dalam mendatangkan wisatawan ke kota yang memiliki visi sebagai Kota
Wisata Tambang Berbudaya. “Monumen ini mengajak masyarakat dan
pengunjungnya untuk setia dengan janji atau meniatkan hati untuk sebuah
kesetiaan. Ujung dan harapan dari kesetiaan tentu sebuah kebaikan, tidak
ada maksud lainnya,” ungkap suami Yenny Halil tersebut. Gembok pun
hanyalah sebuah simbol, sedangkan kesetiaan itu sendiri merupakan
sesuatu yang hakiki dari Tuhan Yang Maha Kuasa.(Humas Pemko Sawahlunto)
Posting Komentar