Berita Terbaru :
Palanta » » Siap Berbagi dengan Pengerajin Pemula

Siap Berbagi dengan Pengerajin Pemula

Written By lokerpadang on Selasa, 17 Februari 2015 | 2/17/2015 01:25:00 AM

SAWAHLUNTO - Baginya membesarkan usaha tenun songket bukan hanya sekedar mencari peluang pasar, menumbuhkan jumlah pengerajin juga tidak kalah pentingnya dalam mengembangkan usaha tenun yang kini ditekuninya.
Tidak hanya sekedar mengikuti pameran dan promosi, Magdalena, pengerajin tenun yang telah mendalami ilmu pertenunan semenjak duduk di bangku sekolah dasar itu, juga turut mendukung pelatihan tenun bagi para pemula.
Bekerja sama dengan Dinas Perindagkopnaker Sawahlunto pemilik produk tenun di bawah payung usaha Ellen Songket itu, telah mencetak puluhan pengerajin dalam beberapa tahun terakhir.
ibu beranak tiga itu mengatakan, siap memberikan pelatihan bagi siapa saja yang ingin mendalami kerajinan tenun songket. Syaratnya, terang wanita kelahiran 26 Agustus 1980 itu, hanya kesabaran dan ketekunan.
Menurut Magdalena, berbagi ilmu dengan pengerajin pemula, akan ikut meningkatkan ilmu yang dimilikinya. Terkadang ada masukan yang dapat memberikan nilai positif baginya.
“Kepandaian yang kita miliki akan bertambah. Namun jika kita tutupi, potensi yang kita miliki hanya akan berputar di situ-situ saja,” ungkap wanita yang kini telah memiliki jaringan pasar hingga ke Pulau Jawa itu.
Magdalena memang tergolong pengusaha yang mengawali karier usaha dari tingkat pengerajin, malahan anak tenun. Semenjak masih duduk di bangku sekolah dasar, Magdalena telah menekuni kerajinan tenun.
Dulunya, hasil produk yang dihasilkan dari tangan terampilnya dijual ke pengusaha untuk dijual ke pasaran. Wajar saja, jika kini Magdalena dengan usianya yang masih berkepala tiga, telah menduduki posisi pengusaha.
Magdalena bekerja sama dengan Dinas Perindagkopnaker Sawahlunto, pernah memberikan bimbingan terhadap pengerajin pemula di kawasan Kelurahan Tanah Lapang, Keluragan Durian I, Kelurahan Durian II, dan warga Pisang Kalek Sapan.
Magdalena berprinsip, semakin banyak pengerajin akan semakin bagus. Sebab, hasil produksi kerajinan tenun songket saat ini, belum mampu memenuhi seluruh permintaan pasar songket saat ini.
Wanita yang kini memasuki usia 35 tahun itu, tengah berusaha mengembangan berbagai motif baru untuk pengerajin yang dibinanya. Rata-rata, setiap pekan akan ada satu motif baru.
“Motif merupakan salah satu kekuatan pasar, jika tidak pelanggan akan bosan. Ujungnya, tentu saja omset penjualan akan berkurang. Namun jika motif selalu diperbaharui, pelanggan akan terus bertambah,” yakinnya.
Selain membuat motif sendiri, Magdalena juga mendapatkan pesanan motif sesuai dengan selera pelanggan sendiri. Khusus untuk motif pesanan, tidak akan dibuat dalam jumlah yang banyak.
Wanita yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses itu, tidak hanya memasarkan hasil tenunan dalam bentuk bahan saja. Namun, juga mulai mengolah produk tenun menjadi barang jadi.
Hasil olahannya, mulai dari bentuk pakaian pria dan wanita, dasi, hingga hiasan dinding. “Produk yang kami buat, juga disesuaikan dengan keinginan pasar. Sehingga tidak monoton,” tambahnya.
Saat ini, dengan mengandalkan delapan8 anak tenun dan puluhan pengerajin binaan yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan, Magdalena mampu mengantongi omset rata-rata Rp50 juta per bulan.
Keberhasilan yang diraih Magdalena saat ini, tidak diraihnya begitu saja. Perjuangan panjang yang dimulai semenjak bangku sekolah dasar itu, juga mengalami turun naik. Bahkan, Magdalena juga pernah mengalami kerugian belasan juta rupiah.
Kala itu, salah seorang pemesan melarikan produk tenun songketnya, tanpa meninggalkan satu rupiah pun. Pelajaran berharga tersebut, ujar Magdalena, setidaknya menjadi simpanannya untuk akhirat kelak.(Humas Pemko Sawahlunto)
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. Blog Berita Kota Sawahlunto - All Rights Reserved
Pasa Jalan Dek Batampuah | Lanca Kaji Dek Baulang